RIAUATENSI.COM – Kondisi jalan lintas yang menghubungkan Rengat dan Tembilahan, tepatnya di wilayah Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, saat ini berada dalam situasi kritis. Bahu jalan sepanjang sekitar 40 meter yang berdekatan langsung dengan aliran Sungai Indragiri dilaporkan mengalami keretakan serius, memicu kekhawatiran akan terjadinya longsor yang dapat melumpuhkan akses vital antarwilayah.
Untuk mengantisipasi meluasnya kerusakan dan mencegah amblasnya bahu serta badan jalan ke sungai, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau melalui Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan (UPTJJ) Wilayah IV segera mengambil langkah cepat dengan penanganan darurat.
“Langkah penanganan segera kita lakukan. Upaya ini untuk mencegah agar keretakan tidak semakin parah yang berakibat bahu dan badan jalan longsor ke sungai,” ujar Kepala UPTJJ Wilayah IV Dinas PUPR-PKPP Riau, Ludfi Hardi, Senin (23/6/2025).
Menurut Ludfi, material awal berupa spun pile atau tiang pancang telah tiba di lokasi, sementara material utama seperti sheet pile dan geobag akan menyusul pada Selasa pagi (24/6/2025). Kedatangan material ini menandai dimulainya pengerjaan fisik di lapangan.
Proses perbaikan akan dimulai dengan pemasangan tiang pancang di bagian luar bahu jalan. Selanjutnya dilakukan pemasangan sheet pile dan geobag untuk memperkuat struktur tanah dan mencegah abrasi lebih lanjut.
Selama proses pengerjaan berlangsung, Ludfi memastikan arus lalu lintas tetap berjalan normal. Tidak ada penutupan jalan karena seluruh proses pemasangan akan dilakukan menggunakan ponton dari arah sungai. Strategi ini dipilih agar aktivitas kendaraan darat tidak terganggu.
“Kita upayakan secepatnya termasuk masa pengerjaan. Nanti untuk pemasangan spun pile dan sheet pile menggunakan ponton sungai,” jelasnya.
Keretakan bahu jalan ini dipicu oleh abrasi yang disebabkan oleh aliran Sungai Indragiri. Bentuk sungai yang sedikit melengkung di lokasi tersebut menyebabkan arus air menghantam langsung ke sisi jalan, sehingga mempercepat proses erosi dan melemahkan struktur tanah.
Pemerintah berharap penanganan ini dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap permasalahan abrasi dan menjamin kelancaran akses transportasi di jalur strategis tersebut. (*)
0 Komentar